Sabtu, 15 September 2012 | 05:04 WIB
TEMPO.CO , Jakarta:Tak perlu lagi repot berburu nasi liwet bagi para pemburu kuliner itu. Tak usah pulang kampung atau mendatangi restoran terkenal, Anda bisa menikmati nasi masakan tradisional itu bersama keluarga di rumah. Anda pun tak perlu repot mempersiapkan berbagai bumbu dan piranti untuk memasaknya. Karena sekarang sudah ada nasi liwet instan.
Nasi liwet ini dibuat seperti halnya mie instant. Tinggal seduh, dan semua bumbu serta perlengkapan lain ada dalam satu paket di dalamnya. Paket ini diberi nama nasi liwet instan 1001 oleh pembuatnya asal Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Sejak munculnya nasi liwet ini wisatawan langsung menyukainya. Mereka menjadikannya tujuan wisata kuliner setelah berwisata ke sejumlah objek wisata di Garut. Bahkan mereka menjadikannya sebagai oleh-oleh kala pulang ke rumahnya.
Nasi liwet instan ini sedikitnya terdiri dari enam varian, diantaranya rasa original, cumi, teri, jambal, pete dan nasi liwet rasa jengkol. Makanannya dipak dalam kemasan cantik dan mungil berisi 250 gram dan 500 gram. Satu kemasan sudah berisi beras, bumbu, rempah, dan minyak dan semua dalam kondisi kering dan vakum. Sudah pasti, sang pembuat menyatakan nasi itu bebas bahan pengawet.
Layaknya mie instan, nasi liwet ini bisa dimasak dengan mudah. Beras, bumbu, minyak sayur dan semua perlengkapan tinggal dimasukkan ke dalam panci masak atau penanak nasi elektronik. Untuk ukuran 250 gram, beras liwet instan dimasak dalam 600 mililiter air selama 20 menit. Ukuran 500 gram beras dimasak dalam 850 mililiter air selama 25 menit.
Aroma nasi liwet sangat menyengat hidung, saat makan hampir matang. Setelah masak, nasi pulen ini seperti nempel di lidah. Satu paket 250 gram bisa dinikmati tiga orang, sedangkan ukuran 500 gram dapat disajikan bagi lima orang. Harganya Rp 17 ribu dan Rp 25 ribu.
Sang peracik adalah Andris Wijaya, 32 tahun. Dalam satu hari, Andris dan 60 pegawainya mampu membuat liwet instan sebanyak 2 ribu pak. Mereka memasarkannya ke kota besar di Indonesia seperti Jakarta; Bandung, Jawa Barat; Jawa Timur dan Medan. Sebagian di ekspor ke Timur Tengah untuk dipasarkan di toko oriental.
Andris mengaku bahan nasi liwet instan itu berasal dari beras Garut pandan wangi. Rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, daun salam, reseh dan lengkuas pun diambil dari Garut. Andris menyebut bumbu nasi liwet sebagai resep keluarga yang turun-temurun. "Nasi liwet ini untuk memberikan kemudahan saja, terutama bagi yang tidak bisa memasak," kata Andris kepada Tempo, Jumat, 14 September 2012.
Keunggulan liwet ini dapat dilihat dari berasnya. Selain bersih, beras berwana putih itu tampak mengkilap. Beras dipastikan berkualitas karena mengalami tiga kali penggilingan. Mesin penggilingan keluaran tahun 1974 itu sudah dimodifikasi Andris yang lulusan Diploma Program Studi Teknik Energi Politeknik ITB (sekarang Politeknik Bandung). Di mesin, beras dicuci lantas divakum dedaknya agar kutu tidak bersarang.
Andris meluncurkan produk tersebut pada Juli 2011. Nasi liwet instan ini mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada acara Anugerah Inovasi Jawa Barat (AIJB) 2012.
Andris mengaku, pembuatan nasi liwet ini bertujuan mengenalkan beras Garut ke masyarakat luas. Beras Garut yang memiliki rasa manis dan pulen, lebih dikenal berasal dari Cianjur. Bahkan bila dibawa ke pasar induk Jakarta karungnya ditukar dengan karung beras merk Thailand. "Mudah-mudahan dengan cara seperti ini, beras Garut bisa lebih dikenal lagi," ujarnya.
Oleh : SIGIT ZULMUNIRSumber :http://www.tempo.co/read/news/2012/09/15/201429646/Nasi-1001-Kuliner-Instan-Khas-Garut