"Saya bermimpi, produk ini bisa menjadi oleh-oleh khas Garut, sehingga pamor beras asli Garut bisa kembali seperti dulu," ucapnya.
Maka, sejumlah strategi pemasaran ditempuhnya. Selain menitipkan nasi instan ke sejumlah toko, Andris juga rutin mengikuti pameran koperasi hingga dinas pariwisata ke beberapa daerah.
Tak berhenti di situ. Pria kelahiran 34 tahun silam ini, juga rajin promosi kepada kerabatnya. Ia tak segan mendatangi acara pelepasan kerabat yang akan naik haji, dengan membawa nasi liwet instan 1001 sebagai suvenir. Harapannya, orang-orang terbiasa memberi suvenir nasi liwet instan kepada jemaah haji yang akan berangkat.
Promosi melalui internet pun dilakoninya. Cara ini cukup efektif mempromosikan produknya. Tak heran, sekarang sudah ada 250 reseller yang tersebar di berbagai daerah.
Meski begitu, masih agak sulit mempopulerkan produk nasi liwet kepada masyarakat di luar pulau Jawa. "Banyak yang belum mengenal nasi liwet. Saya berpikir keras supaya produk saya bisa dikenal luas di seluruh wilayah tanah air," tuturnya.
Sejak 2012, Andris melakukan uji coba untuk menghasilkan inovasi baru. Akhirnya pada Februari 2013, lahirlah inovasi kedua, berupa nasi uduk instan yang diberi nama Nasuwa alias Nasi Uduk Warna.
Memang, nasi uduk tersebut terdiri atas berbagai warna. Ide ini muncul ketika ia sedang meriset olahan nasi uduk dan mencari aneka varian yang bisa ia sajikan. Andris menemukan nasi kuning pada dasarnya memiliki bahan dan cara mengolah yang sama dengan nasi uduk. Bedanya, nasi kuning menambahkan unsur kunyit sebagai pewarna alami. "Dari sinilah saya terinspirasi membuat nasi uduk warna lainnya," kisahnya.
Andris pun membuat nasi uduk warna ungu menggunakan ubi ungu sebagai pewarna, dan nasi uduk merah yang menggunakan angkak. Ia menjamin nasi ini bebas pengawet dan pewarna buatan. Keunggukan ini membawa Nasuwa juga diminati para penggemar kuliner bento.
Pasalnya, nasi berwarna ini bisa membuat kreasi nasi bento lebih menarik. "Para ibu terinspirasi untuk menyajikan makanan yang menarik demi meningkatkan nafsu makan anak-anak," ucap Andris.
Makanya, ia memanfaatkan kelebihan itu dengan mempromosikan Nasuwa melalui karakter kartun lucu. Bahkan, ia berencana membuka katering nasi box untuk anak-anak yang mengusung seni bento.
Impian lainnya, merambah pasar mancanegara. Belum lama ini, Andris menyambangi Malaysia untuk menjajaki pasar di sana. "Kami juga bidik pasar Timur Tengah, karena sudah banyak yang membawa produk 1001 ke sana," ucapnya.